Ayo... Semangat...!!!! |
Penghujung tahun 2013 yang bertepatan dengan akhir semester
1, tepatnya pada Kamis, 19 Desember 2013, SD Juara Bandung mengadakan Kemah Juara (Kemjur). Program Kemjur ini
diadakan setiap tahunnya di akhir semester 1. Kemjur yang diikuti oleh peserta
didik kelas 4,5 dan 6 ini diadakan dengan tujuan menumbuhkan kemandirian
peserta didik. Kemjur tahun ini ada apa saja ya ? katanya sih ada yang serem…
simak yuk!
Selain menumbuhkan kemandirian, Kemjur tahun ini juga ingin
menanamkan keberanian sejak dini. Oleh karena itu, kali ini Kemjur dikemas
dengan tambahan “jurit malam”. Apa yang ditanamkan kepada peserta didik?
Tentunya ketauhidan, bukan seremnya ya… Sebelumnya peserta didik dibekali dulu
wejangan oleh kepala sekolah “Anak-anak disini kita akan belajar lebih berani,
kita harus percaya dengan yang ghaib, namun bukan berarti kita takut. Ingat,
kita punya Allah lho…” ujar pak Tito pada sambutannya dalam upacara malam.
Lantas, bagai mana hasilnya? Memang, tidak bisa dipungkiri
peserta didik masih ada yang ketakutan ketika mereka diminta untuk berjalan
sendiri ditengah malam hanya dibekali sebatang lilin. Namun banyak juga yang
berani. Ada 3 pos utama yang mereka lalui. Pertama pos “sholat” dimana peserta
didik diingatkan kembali tentang pentingnya sholat 5 waktu. Peserta didik disuguhi
sebuah mayat-mayatan yang sudah ditutupi kain kafan, mereka diminta untuk
menyolatinya.
Pos kedua, disebut pos “kejujuran”. Pos ini memaksa peserta
didik untuk mengakui beberapa kebohongan-kebohongan yang sudah mereka perbuat
dan akhirnya beristighfar dan berjanji untuk tidak mengulangnya.
Pos ketiga, pos ini menurut pengakuan peserta didik yang
paling serem. Gimana gak serem coba? Ada seorang kakek yang terjatuh dengan
perangai yang seram meminta tolong untuk dibangunkan. Ups… jangan salah sangka
dulu… ini bukan untuk menakut-nakuti lho… pos tiga ini disebut “menghormati
orang yang lebih tua”. Di pos ini selain menguji keberanian, disini juga
menguji kepekaan peserta didik dalam hal tolong menolong. Tapi tetep aja masih
ada yang takut. He.. he…
Pagi harinya, peserta didik memasak sendiri sarapan mereka,
mereka memasak nasi liwet dan lauk pauknya. Setelah itu, peserta didik
ditantang lagi untuk menaklukan permainan-permainan alam. Berbagai permainan
akhirnya bisa mereka taklukkan. Diantara permainan itu adalah, merangkak
menerjang lumpur, berjalan diatas batang pohon tanpa pegangan dan yang paling
enak adalah menaiki perahu getek (rakit)
Setelah semuanya beres, peserta didik berlomba untuk
mendapatkan ikan… wah senangnya ya…
Ini nih.. ada testimoni dari salah satu peserta didik.
“Saya senang sekolah di SD Juara, soalnya bisa ikutan kemah
juara. Acaranya seru, saya bisa bermain dan belajar. Di kemah juara ini ada
jurit malamnya, seru banget deh. Bisa uji nyali, jadi pemberani. Terus pagi
harinya bisa bermain main, ada naik rakit, lewat jembatan kayu, terus lomba
menangkap ikan. Senang banget saya. Yang paling berkesan adalah ketika saya
berjalan sendiri dimalam hari. Terima kasih ya semuanya…” (Fiedya - kelas 5)
Pentas seni di malam hari |
Cooking Time.... |
Khusyu' nya menyiapkan sayuran |
Melewati Jembatan... Licin... dan Bergoyang. |
Dayung.. Mas... |
Step by Step I Step. |
![]() |
Hore.... Aku dapat Ikan... |
kampung bamboo yah :)
BalasHapusIya kampung bamboo
Hapus