Selasa, 24 Desember 2013

Kemahnya, Sereeem..!!!

Ayo... Semangat...!!!!
Penghujung tahun 2013 yang bertepatan dengan akhir semester 1, tepatnya pada Kamis, 19 Desember 2013, SD Juara Bandung mengadakan Kemah Juara (Kemjur). Program Kemjur ini diadakan setiap tahunnya di akhir semester 1. Kemjur yang diikuti oleh peserta didik kelas 4,5 dan 6 ini diadakan dengan tujuan menumbuhkan kemandirian peserta didik. Kemjur tahun ini ada apa saja ya ? katanya sih ada yang serem… simak yuk!


Selain menumbuhkan kemandirian, Kemjur tahun ini juga ingin menanamkan keberanian sejak dini. Oleh karena itu, kali ini Kemjur dikemas dengan tambahan “jurit malam”. Apa yang ditanamkan kepada peserta didik? Tentunya ketauhidan, bukan seremnya ya… Sebelumnya peserta didik dibekali dulu wejangan oleh kepala sekolah “Anak-anak disini kita akan belajar lebih berani, kita harus percaya dengan yang ghaib, namun bukan berarti kita takut. Ingat, kita punya Allah lho…” ujar pak Tito pada sambutannya dalam upacara malam.

Lantas, bagai mana hasilnya? Memang, tidak bisa dipungkiri peserta didik masih ada yang ketakutan ketika mereka diminta untuk berjalan sendiri ditengah malam hanya dibekali sebatang lilin. Namun banyak juga yang berani. Ada 3 pos utama yang mereka lalui. Pertama pos “sholat” dimana peserta didik diingatkan kembali tentang pentingnya sholat 5 waktu. Peserta didik disuguhi sebuah mayat-mayatan yang sudah ditutupi kain kafan, mereka diminta untuk menyolatinya.

Pos kedua, disebut pos “kejujuran”. Pos ini memaksa peserta didik untuk mengakui beberapa kebohongan-kebohongan yang sudah mereka perbuat dan akhirnya beristighfar dan berjanji untuk tidak mengulangnya.

Pos ketiga, pos ini menurut pengakuan peserta didik yang paling serem. Gimana gak serem coba? Ada seorang kakek yang terjatuh dengan perangai yang seram meminta tolong untuk dibangunkan. Ups… jangan salah sangka dulu… ini bukan untuk menakut-nakuti lho… pos tiga ini disebut “menghormati orang yang lebih tua”. Di pos ini selain menguji keberanian, disini juga menguji kepekaan peserta didik dalam hal tolong menolong. Tapi tetep aja masih ada yang takut. He.. he…

Pagi harinya, peserta didik memasak sendiri sarapan mereka, mereka memasak nasi liwet dan lauk pauknya. Setelah itu, peserta didik ditantang lagi untuk menaklukan permainan-permainan alam. Berbagai permainan akhirnya bisa mereka taklukkan. Diantara permainan itu adalah, merangkak menerjang lumpur, berjalan diatas batang pohon tanpa pegangan dan yang paling enak adalah menaiki perahu getek (rakit)
Setelah semuanya beres, peserta didik berlomba untuk mendapatkan ikan… wah senangnya ya…

Ini nih.. ada testimoni dari salah satu peserta didik.
“Saya senang sekolah di SD Juara, soalnya bisa ikutan kemah juara. Acaranya seru, saya bisa bermain dan belajar. Di kemah juara ini ada jurit malamnya, seru banget deh. Bisa uji nyali, jadi pemberani. Terus pagi harinya bisa bermain main, ada naik rakit, lewat jembatan kayu, terus lomba menangkap ikan. Senang banget saya. Yang paling berkesan adalah ketika saya berjalan sendiri dimalam hari. Terima kasih ya semuanya…” (Fiedya - kelas 5)

Pentas seni di malam hari

Cooking Time....

Khusyu' nya menyiapkan sayuran

Melewati Jembatan... Licin... dan Bergoyang.

Dayung.. Mas...

Step by Step I Step.

Hore.... Aku dapat Ikan...


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

2 komentar: