![]() |
Khaerunnisa Putriyani |
Oleh : Achmad Ghozali, S.Pd.
Putri, begitulah dia akrab disapa oleh teman-teman disekolahnya. Bocah 9 tahun yang memiliki nama asli Khaerunnisa Putriyani ini merupakan anak dari Ibu Lina dan Bapak Darta. Mereka merantau dari Kabupaten Brebes ke Kota Bandung ini sejak putri masih berusia 2 tahun. Bapak Darta tidak mempunyai pekerjaaan tetap, begitu juga dengan Ibu Lina. Mereka bekerja sebagai penjaga kos-kosan mahasiswa di wilayah Cibeunying Kidul. Sejak kecil putri tinggal di salah satu kamar yang luasnya 3x4 meter yang disediakan oleh sang pemilik kontrakan. Bapak darta bertugas sebagai penjaga kebersihan kos-kosan seperti menyapu dan mengepel sedangkan Ibu Lina menyediakan makanan para mahasiswa yang memesan makanan. Inilah penghasilan tambahan mereka yakni menyediakan minuman dan makanan bagi mereka yang memesan.
Putri, begitulah dia akrab disapa oleh teman-teman disekolahnya. Bocah 9 tahun yang memiliki nama asli Khaerunnisa Putriyani ini merupakan anak dari Ibu Lina dan Bapak Darta. Mereka merantau dari Kabupaten Brebes ke Kota Bandung ini sejak putri masih berusia 2 tahun. Bapak Darta tidak mempunyai pekerjaaan tetap, begitu juga dengan Ibu Lina. Mereka bekerja sebagai penjaga kos-kosan mahasiswa di wilayah Cibeunying Kidul. Sejak kecil putri tinggal di salah satu kamar yang luasnya 3x4 meter yang disediakan oleh sang pemilik kontrakan. Bapak darta bertugas sebagai penjaga kebersihan kos-kosan seperti menyapu dan mengepel sedangkan Ibu Lina menyediakan makanan para mahasiswa yang memesan makanan. Inilah penghasilan tambahan mereka yakni menyediakan minuman dan makanan bagi mereka yang memesan.
Tahun 2015 Ibu Lina memdaftarkan
Putri ke SD Juara Bandung, karena saat itu lokasinya sangat dekat dengan tempat
tinggal Putri. Putri diterima oleh sekolah karena prioritas jarak dan kondisi
ekonomi. Tak salah sekolah menerimanya,
ternyata putri mempunyai kecerdasan yang bagus. Pantas saja dia sudah bisa
menyelesaikan Ummi Jilid 4 di kelas 1 mengungguli teman-temannya. Ketika putri
duduk di kelas 2, dia sudah menyelesaikan 6 Jilid Ummi dan dinyatakan mampu
membaca Al – Qur’an dengan baik. Ternyata, Ibu Lina membiasakan diri untuk
mengaji bersama dengan Putri di rumah sehingga stimulus yang didapatkan putri
lebih banyak dan akhirnya Putri selalu siap untuk di tes ketika pembelajaran Al
– Qur’an di sekolah.
Dipenghujung tahun 2017 tepatnya
saat dia masuk semester 2 kelas 3, Putri lolos tes seleksi kelas akselerasi
khusus tahfidz di SD Juara Bandung. Kelas ini diperuntukan bagi mereka yang
sudah lancar membaca Al-Qur’an dan sudah menamatkan hafalan juz 30. Putri mempunyai
daya ingat yang cukup baik. Meski tempat tinggal Putri kurang kondusif, seperti
banyaknya mahasiswa yang membuat gaduh dan bercanda sampai tertawa terbahak
bahak, itu tidak membuatnya patah semangat untuk menghafal Al Qur'an. Putri
mampu menghafal 10 - 20 ayat di Juz 29 setiap harinya. Bahkan pernah ketika
gurunya menargetkan 5 ayat, Putri malah setor 30 ayat. Bahkan hafalannya mampu
mengungguli kakak kelasnya.
Kini putri sudah memasuki awal
pembelajaran di kelas 4. Juz 29 pun sudah ia tamatkan. Siswi yang hobinya
bermain sepeda ini mengungkapkan bahwa ia lebih sedikit bermain dan lebih
banyak berada di dalam rumah. Aktifitas Putri pun sungguh sangat bisa menjadi
inspirasi bagi teman-teman kelasnya. Di hari sekolah Putri bangun ketika Subuh
dan bersiap siap pergi ke sekolah pkl. 06.00. Karena lokasi sekolah pindah ke
wilayah Bandung Timur, kini Putri membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
sebelumnya. Paling tidak Putri memerlukan waktu sekitar 45 menit untuk sampai
di sekolah. Pulang dari sekolah Putri sampai di rumah selepas Ashar, setelah
beristirahat sejenak, Putri langsung menunaikan Sholat Ashar.
Putri memanfaatkan waktu setelah
Ashar dan Maghrib untuk mengaji dan menambah hafalan, sehingga esok harinya ia
sudah siap menyetorkan hafalannya kepada guru Al-Qur’an. Putri sampai saat ini
sedang menghafal Juz 28. Setiap hari ia menambah ayat untuk disetorkan. Semangat
untuk menghafal pun semakin meningkat. Harapannya, Putri bisa membahagiakan
orang tuanya dengan menghafal Al-Qur’an. Diusia yang masih anak-anak ini Putri
tergolong anak yang sudah bisa mandiri. Ia tidak perlu diingatkan lagi untuk
menghafal, karena ia yakin bahwa itu adalah kebutuhannya. Selain itu, Putri
juga kerap membantu orang tuanya, seperti menyapu dan mencuci pakaian.
Dalam hal akademik, Putri juga
termasuk anak yang pintar dan bisa bersaing. Perlombaan yang sudah pernah dia
ikuti adalah lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). Putri pernah mengikutinya
baik di tingkat sekolah maupun di wilayah tempat dia tinggal. Tidak hanya itu, Putri juga mendapat juara 2 dalam perlombaan
MTQ di wilayah Cibeunying Kidul itu.
Klik Disini untuk kembali ke halaman depan Mading
0 komentar: