Senin, 28 Januari 2019

Tingkatkan Budaya Membaca Di SD Juara Bandung



Oleh : Nining Sriningsih, S.Psi.

Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai Literatus yang artinya adalah orang yang belajar. Berdasarkan pengertian dari sudut pandang dan berbagai sumber yang dibaca, dapat disimpulkan bahwa Literasi merupakan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh individu yang didalamnya meliputi kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitung, memecahkan masalah, bahkan mencakup kemampuan memahami dan mengenal ide-ide yang disampaikan secara visual. 

Berdasarkan dari hasil penelitian Programme for Internasional Student Assessment (PISA), menyebutkan bahwa budaya membaca masyarakat Indoneia pada tahun 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Sungguh sangat ironis. Betapa sedihnya nengara ini karena mendapati hasil penelitian seperti itu. Namun, telepas dari hal tersebut PISA juga menempatkan posisi membaca siswa di Indonesia di urutan ke-57 dari 65 negara yang diteliti. Setidaknya dalam dunia pendidikan kita tidak mendapat urutan terbawah. 

Indonesia memang belum mengoptimalkan budaya literasi sendiri, dan tidak bisa kita pungkiri sebagian besar dari kita lebih memilih untuk menonton dibandingkan untuk berliterasi. Jadi, jika kita ibaratkan seperti pohon maka akar dari literasi itu belum tumbuh, dan itu merupakan masalah yang paling penting yang harus kita selelsaikan. Kita perlu untuk bangkit, menumbuhkan akar literasi dan harus menanamnya diberbagai aspek karena literasi merupakan alat yang paling penting untuk memajukan peradaban suatu bangsa.  

Budaya Literasi ini harus sudah  ditanamkan sejak usia dini agar mampu menjadi kebutuhan anak dan anak bisa mengenal bahan bacaaan serta menguasai dunia tulis-menulis. Untuk itu, kita perlu untuk megoptimalkan, membangkitkan gerakan literasi di sekolah. 

Seiring perkembangan zaman, banyak program dari pemerintah  yang bertema literasi yang bertujuan untuk menumbuhkan literasi pada generasi muda khususnya dikalangan pelajar. Untuk dapat memberikan stimulus kepada anak, salah satu program Gerakan Literasi sekolah di SD Juara Bandung yaitu dengan melakukan kegiatan membaca bersama wali kelas selama kurang lebih lima belas menit sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Siswa siswi diwajibkan untuk membaca buku yang tersedia baik yang mereka bawa dari rumah atau meminjamnya di perpustakaan sekolah. Tidak hanya di sekolah, program literasi ini juga dilakukan di rumah. Kesibukan orang tua kerap kali membuat komunikasi anak dan orang tua kurang intensi. Padahal, keterlibatan orang tua dalam mendidik anak sangat diperlukan. Salah satu program yang di rancang di SD Juara Bandung yaitu dengan adanya kegiatan Dongeng Ayah Ibu (DAI) yang di khususkan untuk siswa kelas bawah, dan Aku Suka Baca (AsuBa) yang dilakukan oleh siswa kelas atas. Dengan adanya program literasi di rumah, orang tua dapat berdekatan secara intim dan komunikasi efektif pun berjalan dengan baik. 

Kegiatan mendongen sangat disukai oleh anak-anak, terlebih jika hal tersebut dilakukan bersama orangtua. Adapun waktu yang dijadwalkan untuk kegiatan DAI dan AsuBa tersebut yaitu berkisar selama 30 menit menjelang tidur, karena salah satu waktu yang tepat untuk mendongeng adalah menjelang tidur dimana pada saat itu kondisi otak sedang santai dan akan sangat mudah untuk menerima hal-hal yang bisa di tangkap sehingga kita bisa masukan pesan-pesan baik untuk anak. 

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, salah satu tujuan dari adanya program Gerakan Literasi Sekolah yaitu menumbuhkan pola fikir yang kreatif dan menambah wawasan. Sehingga dalam hal ini sekolah pun memfasilitasi agar siswa dapat menceritakan atau menuliskan kembali bacaan yang sudah di baca, diantaranya dengan adanya Panggung Kabisa dan Mading Juara. Panggung kabisa merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi, pada kegiatan ini tiap anak bisa menyampaikan kembali dihadapan teman-temannya mengenai bacaannya, drama cerita, atau membacakan puisi yang dibuatnya. Sementara itu, untuk siswa yang lebih menyukai tulisan bisa menuliskan ringkasan ceritanya dan menempelkannya di mading sekolah. 

Tidak hanya siswa juara, guru juara pun mempunyai keharusan untuk ikut serta dalam Gerakan Literasi Sekolah. Guru juara memiliki jadwal yang sudah ditentukan untuk menulis dan membaca di setiap pekan pada saat Inspirasi Pagi, bahkan bacaannya pun bisa disampaikan keteman-teman yang lain ketika mendapti tugas menjadi Inspirator di kegiatan inspirasi pagi. Selain itu, guru juara dapat membuat karya berupa tulisan untuk di rillis di media sosial. 

Dengan adanya program Gerakan Literasi Sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi di sekolah sehingga wawasan dan pengetahuan siswa dan guru juara dapat bertambah banyak pula . Program Gerakan Literasi Sekolah sangat menyenangkan untuk warga SD Juara Bandung, tidak hanya siswa yang terlibat tapi guru dan orangtua berkolaborasi menggerakkan Program ini agar salah satu tujuan sekolah dapat tercapai yaitu menjadikan pemimpin yang kreatif dan berilmu.

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: