Kamis, 30 September 2021

PTM, tapi gurunya WFH. Kok, bisa???




PTM merupakan hari-hari sekolah yang dinantikan oleh hampir seluruh anak sekolah. Ya... setelah hampir dua tahun BDR, belajar dari rumah. 

Tapi... Corona masih mengancam. Karenanya, salah satu syarat PTM adalah tetap menjaga prokes. Bahkan bagi mereka yang merasa sakit, meskipun sedikit seperti flu, tetap tidak diijinkan ke sekolah. 

Ya, seperti hari ini. Jadwal di kelas 2B adalah BSL, Bahasa Sunda dan Lingkungan. Bu Sonia seharusnya yang mengajar di kelas. Tetapi Bu Sonia sedang sakit, dan tidak diijinkan ke sekolah. Sementara di sisi lain, anak-anak grup 4 sudah sangat semangat akan ke sekolah.

Tidak ada yang berbeda dengan hari-hari PTM sebelumnya. Anak-anak datang pagi ke sekolah, guru-guru menyambut di halaman, juga Bu Ida. Demikian juga anak-anak kelas 2B. Bahkan ada yang sudah datang lebih pagi dibanding Bu Ida. Ya, ada Ghozi yang sudah duduk manis di kursi tunggu dengan baju pangsi dan masker warna putihnya.
 
Pukul 07.00 tiba, anak-anak pun  diajak Bu Ida masuk kelas di lantai 2. Diawali basmalah dan dilanjut dengan Senam Si Pong. Ya, di aplikasi ada senam Si Pong untuk hari ini. Jadilah anak-anak pun mengikuti Pak Dadan yang ada di layar, bergerak asyik, meliak-liukkan badan. Lumayan.... Cape, kalau kata Ghozi. 
Slruuuup... Dan kita semua pun minum. 
“Raza... Minum....???!”
“Belum haus, Bu.”

Dan pukul 7.30 pun tiba. Saatnya membuka ruang zoom. 
Ketika masuk ruang zoom, ternyata banyak teman di rumah sudah hadir juga. Bu Sonia masih belum membuka kameranya. Tetapi ada foto Bu Sonia yang cantik sambil tersenyum di kotak yang bernama Bu Sonia.

Lanjut membaca doa. Dipimpin oleh Ghozi sebagai anak yang pertama datang PTM, semua anak kelas 2B melantunkan doa sebelum belajar.

Bu Sonia kemudian memulai pembelajaran dengan salam dan sapaan, kemudian menyampaikan bahwa beliau berada di rumah. Dan pembelajaran pun berlangsung.

Anak-anak yang PTM bisa melihat Bu Sonia dan teman-teman di rumah lewat layar infocus yang disorotkan. Juga suara Bu Sonia dan teman-teman lain yang di ruang zoom bisa terdengar lewat pengeras suara yang ada di kelas. 

Lalu, bagaimana Bu Sonia bisa mendengar suara anak-anak yang di kelas? Ketika Bu Sonia meminta anak-anak untuk membacakan catatannya, tiap anak maju mendekat ke kamera dan kemudian membaca. Selain terlihat lebih dekat oleh Bu Sonia dan teman lain di rumah, suara mereka pun terdengar jelas.

kemudian diakhir pemblajaran bu sonia memberikan live worksheet yang bisa dikerjakan oleh anak, uhhhh asyyiikk
 
Alhamdulillah...
Ternyata, dengan bantuan teknologi, proses belajar-mengajar bisa dilakukan di mana pun, dan tetap menyenangkan.















SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: