Jumat, 26 November 2021

Menjadi Guru yang Berbahagia di Kelas 2B

Tanggal 24 dan 25 Nopember ini menjadi hari yang istimewa untuk kelas 2B. Mengapa? Karena kelas 2B kebagian solat duha di sekolah.

Ya... Ini kali pertamanya mereka solat berjamaah di sekolah. Kok, berjamaah? Betul sekali, solat duha di SD Juara Bandung dilakukan dengan berjamaah dan suaranya dikeraskan. Semuanya semata-mata sebagai bentuk pembelajaran dan pembiasaan.

Di hari Rabu, ada Bang Arga yang menjadi imam. Dengan peci UAS warna abunya sesuai dengan celana seragam yang digunakan, terlihat gagah.

Solat Duha dilakukan berjamaah dan bacaannya dikeraskan. Bu Ida sebagi walas ditemani Kak Elma pengajar TiTiQ, membimbing semua bacaannya. Mulai dari takbiratul ihram sampai akhir doa solat Duha. Panjaaaang... Sampai membutuhkan waktu 30 menit.

Uuhh... Lumayan... Membuat tenggorokan Bu Ida dan Kak Elma kering.

Selesai solat, langsung ke kelas.

“Silakan minum”, Bu Ida yang kehausan pun langsung menyuruh anak-anak minum sekaligus membuka tutup tempat minumnya dan langsung glek.. glek... glek.

Baru saja duduk, anak-anak langsung berhamburan ke depan menuju meja Bu Ida dengan membawa sesuatu. Ya... Mereka memberikan tanda cinta mereka untuk Bu Ida di Hari Guru.

“Selamat Hari Guru, Bu Ida....” Serempak mereka berucap.

Bu Ida yang baru selesai minum, terkaget-kaget. Matanya berbinar kemudian mengabur terhalang oleh genangan yang mulai muncul. Senyum pun terkembang.

“Terima kasih...” Ditahannya genangan yang sudah hampir jatuh.

“Sini, Bu Ida ingin peluk.” Anak-anak putri pun dikumpulkan dalam pelukannya. “Ya, Allaah... Bahagianya....” terucap jauh di lubuk hatinya.

“Maaf, ya... anak laki-laki tidak Bu Ida peluk, sudah lebih dari 5 tahun.” Begitu ujar Bu Ida.

“Terima kasih anak-anakku...” Sekali lagi Bu Ida mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Kemudian pembelajaran pun dilakukan seperti biasa. Diawali dengan TiTiQ, masuk kemudian pembelajaran BSL bersama Bu Sonia. Asyiiik... Karena Bu Sonia itu belajarnya banyak game.

Selesai pembelajaran, ada dua orang anak yang akan ujian UMMI, yaitu Kimi dan Ziyan.

Dan ternyata, di bawah, ada beberapa orang tua kelas 2B yang sudah hadir di sekolah. Ternyata mereka memberikan kejutan juga untuk sekolah. Ada tanda mata dari para Bunda yang diberikan oleh ketua POM kelas kepada Pak Tito sebagai kepala sekolah. Indah... Tersungging senyum di wajah Pak Tito. Dan kembali senyum pun terkembang di wajah Bu Ida.

Masuk kembali ke ruang guru, Alhamdulillaah... Kimi dan Ziyan lulus. Senyum pun semakin terkembang di wajah Bu Ida, sang Wali kelas.

Sampai kemudian para orang tua dan anak-anak meninggalkan sekolah... Senyum tetap terkembang di wajah Bu Ida.

Hari Kamis, bagian kedua untuk solat duha. Bu Ida terdahului oleh beberapa anak yang sangat bersemangat untuk sekolah. Baru turun dari motor, sudah disambut teriakan dan salam. Waah... hari ini pasti akan sangat bersemangat.

Anak-anak menyimpan tas ke kelas, kemudian turun kembali membawa alat solatnya. Mesjid menjadi tujuan. Berwudu pun dilakukan, karena ternyata banyak yang belum berwudu di rumah.

Penjelasan tentang solat duha pun Bu Ida sampaikan, karena memang ini pengalaman perdana untuk anak-anak. Tak bisa diam di tempat. Kelompok hari Kamis ini lebih heboh dibanding kelompok hari Rabu kemarin. Teriakan Bu Ida harus lebih keras dibanding kemarin. Hi..hi..hi...

Ada A Ail yang menjadi imam. Meskipun badannya paling kecil, tetapi semua teman sepakat  A Ail yang menjadi imam karena bacaan dan hafalan Qurannya paling bagus. Solat duha pun dilaksanakan.

Selesai solat dan doa, keluar dari mesjid anak-anak berebut. Memakai sepatu membutuhkan waktu agak lama untuk anak laki-laki. Sementara untuk anak putri, ada yang mengaku belum bisa melipat mukena. Bu Ida kemudian membimbing untuk melipat mukena dengan dicontohkan.

Naik ke kelas, diawali doa kemudian TiTiQ. Karena hari ini pelajaran Bu Ida, jadi untuk waktu lebih leluasa.

Selesai TiTiQ, Bu Ida mengajak anak-anak ke bawah menuju gerbang. Ya, yang PTM belajar hari ini belajar pola bangun ruang. Lingkungan sekolah menjadi media pembelajaran yang efektif untuk materi ini.

Dari gerbang, Bu Ida ajak anak-anak ke mesjid. Buka sepatu lagi. Di dalam mesjid kemudian ke tempat wudu. Keluar, memakai sepatu lagi, dan pergi menuju selasar gedung baru. Di bawa lagi ke belakang gedung baru.

Waah... banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan. Cape? Lelah? Ya... tapi anak-anak terlihat senang. Senyum pun terkembang di wajah Bu Ida.

Naik lagi, dan masuk ke kelas. Kali ini tentu saja pengerjaan tugasnya, tentang pola bangun ruang. Dari 13 anak yang hadir PTM, 10 orang bisa mengerjakan tugas langsung betul semua. Hadiah pun Bu Ida berikan sebagai apresiasi. Dan... kembali senyum pun terkembang di wajah Bu Ida.

Selesai pembelajaran, ditutup dengan doa.

“Wuihhhh, lelahnya... Alhamdulillah selesai”, Begitu batin Bu Ida.

“Selamat Hari Guru Bu Ida...” Tiba-tiba anak-anak kembali berhamburan menuju meja Bu Ida dengan membawa “karangan bunga”. Bu Ida yang kelelahan, kembali kaget. Bahagia.

“Bu Ida baca kertas aku, aku buat sendiri”, Ghozi berujar.

Ketas HVS putih ukuran A4 yang terlipat-lipat itu pun diambil Bu Ida dan kemudian “Bu Ida Selamat Hari Guru”, isinya dibacakan. Tanpa diperintah, pandangan mengabur karena genangan air muncul.

“Terima kasih, anak-anak...”

“Eh, Kak Keela kenapa?” Spontan Bu Ida berteriak dan beranjak dari tempat duduk ketika melihat salah satu muridnya masih di kursinya sibuk dengan sesuatu.

“Ini pada copot. Aku buat ini sama Mamam untuk Bu Ida...” Begitu selorohnya.

Pelukan, itu jawaban Bu Ida kepada Keela. Dan berbisik, “Terima kasih, Solihah...”

Bu Ida pun bantu merapikan tanda cinta Keela untuk dirinya itu.

Mmmhhh...

Senyum pun kembali terkembang di wajah Bu Ida.

Menjadi guru yang berbahagia di kelas 2B.

Terima kasih anak-anakku... Terima kasih para Bunda ... Untuk semua rasa cinta, perhatian, dukungan, partnership juga hadiah-hadiahnya untuk kami para guru.

Love you all...









SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

1 komentar: