Hari Jumat pekan lalu, anak-anak kelas 2 siap untuk belajar SBdP. Ya, mereka akan membuat sesuatu. Bu Dewi dan Bu Ida sudah menyampaikan hal tersebut dari beberapa hari sebelumnya.
Ya, anak-anak akan meronce. Mereka diminta untuk mempersiapkan bahan-bahannya.
Manik-manik, benang kasur, tusuk sate, dan lem. Aneh... Ada lem. Katanya akan
meronce???!
Bahan utamanya adalah manik-manik. Tapi, manik-manik ini tidak bisa dibeli
di toko mana pun. Manik-maniknya harus dibuat sendiri. Dari kertas lipat atau
pun kertas lainnya yang ada di rumah. Bahkan bisa dari kertas bekas. Bisa
kertas koran atau pun kalender bekas.
Dari hari Senin, Bu Dewi dan Bu Ida sudah membagikan lembar kerja yang
berisi petunjuk membuat manik-manik kertasnya. Kok???! Iya, dong... Kan biar
dicicil. Karena kertasnya harus diukur, eh tinggal menjiplak saja, sih. Tapi
tetap harus digunting. Dan bagi anak kelas 2, menggunting dengan rapi,
membutuhkan waktu.
Gambar yang harus dijiplak ada 2 jenis. A dan B. Dua-duanya berbentuk
segitiga dengan ukuran yang berbeda. Setelah dijiplak lalu digunting.
Masing-masing dibuat 10 buah dengan warna yang harus berbeda pula.
Naah... Ini bagian yang lumayan sulit. Potongan kertas itu kemudian
digulung pada sebuah tusuk sate. Harus rapi. Karena kalau tidak rapi, jadi aneh
bentuknya.
Waah... Beberapa anak terlihat kesulitan ketika melakukan hal ini. Ada yang
sampai bete. Karena merasa tidak bisa saja. Ada yang merasa hasil gulungannya
tidak bagus. Kebanyakan anak laki-laki yang seperti itu. Tetapi lebih banyak
anak yang menikmati proses ini. Ada yang tidak merasa kesulitan sama sekali,
kok!
Setelah digulung dengan rapi, ujung kertas dilem. Kemudian gulungan kertas
dikeluarkan dari tusuk sate. Dan, taraaaa... Jadilah manik-manik kertas yang
cantik.
Tibalah saat untuk meronce. Bu Dewi dan Bu Ida menyampaikan bahwa
meroncenya harus menggunakan pola. Karena ada dua warna manik-manik yang
berbeda. Anak-anak pun berfikir pola apa yang akan dibuat.
Di Tema 4 ini kelas 2 kan belajar pola bidang datar. Hihi... Membuat karya
jadi seperti belajar matematika. Ya, inilah tematis. Begitu, katanya...
Mmh... Anak-anak kelas 2 pun kemudian asyik meronce. Eh, tapi ada yang
kesulitan juga memasukkan benang kasur ke manik-maniknya, lho... Biasa...
Anak-anak laki-laki... Mereka kan lebih jago motorik kasarnya.
Alhamdulillaah... akhirnya selesai juga semua.
Tapi... Ketika akan digunakan, hasil ronceannya banyak yang tidak muat
kalau jadi kalung. Akhirnya beberapa menjadi gelang atau mahkota. Kalau anak
perempuan senang, jadi punya mahkota. Kalau anak laki-laki dan tidak punya adik
atau perempuan, bagaimana?
Ternyata mereka kemudian mendekati bundanya. Dan... jadilah Mahkota
untuk Bunda.
Semua anak bahagia... Bunda-bunda pun bahagia....
untuk fhoto yang lainya silahkan klik link di bawah ini
0 komentar: