Ya, bagi kami anak kelas 2B, bermain itu belajar. Semua pembelajaran dilakukan lewat bermain. Tidak percaya?
Kami pernah
melipat kertas menjadi perahu kemudian kami lombakan di kolam. Asyik, lho!
Karena tidak berarus, kami ciptakan arus air dengan menggunakan tangan agar
perahu bisa jalan. Eh, perahunya banyak yang tenggelam. Tapi kolam kami
bersihkan kembali, kok. Temanku Ikram yang Bu Ida ijinkan masuk ke kolam untuk
mengambil bangkai-bangkai perahu kami.
Kami pernah juga bermain
dengan tongkat panjang dan batu di kolam. Tentu saja diakhiri dengan masuk
kolam, meski hanya sebagian anak saja yang diijinkan Bu Ida. Anak laki-laki
saja, anak perempuan tidak!
Kami juga bermain
dengan minyak goreng, sirup, dan air kran. Minyak goreng itu licin, ya, ke
tangan.
Kami pernah main
juga dengan balon dan plastik kresek. Eh, ternyata meniup balon itu tidak
semudah yang aku duga. Aku berusaha keras untuk bisa meniupnya. Sampai pipiku
sakit. Alhamdulillah, akhirnya bisa. Begitu juga dengan plastik kresek. Aku
malah bingung bagaimana cara meniupnya. Lubangnya kan, besar. Tapi kemudian Bu
Ida memberikan trik untuk bisa meniup plastik kresek. Aku pun jadi bisa.
Teman-teman juga. Wah, kami semua senang sekali.
Nah, ternyata
permainan-permainan tersebut membuat kami tahu, bentuk,
wujud, sifat dan kegunaan benda-benda yang ada di sekitar kita, meski benda
itu tak terlihat seperti udara.
Maha besar Allah
yang sudah menyediakan segala yang ada di dunia ini untuk kita, manusia.
Di kali lain, Bu
Ida mengajak kami memunguti daun-daun kering. Tentu saja di lapangan. Teman aku
yang bernama Dzaki, sampai telentang di lapangan ketika memunguti daun. Memang
bisa, ya???
Aku dan teman
sekelompokku malah masuk parit sebelah utara lapangan untruk mengambil daun-daun
kering. Biar cepat, kami gunakan pengki dan sapu. Hehe...
Daun-daun itu
kemudian kami gunakan untuk belajar perkalian. Setelahnya, kami buat kolase
daun. Mmm... Seru!
Kali lainnya, Bu
Ida ajak kami menggunakan batu untuk belajar perkalian. Kalau di kelas, kami
menggunakan kancing Sahabat Juara untuk belajar. Aku yang asalnya tidak
mengerti, sekarang jadi mengerti tentang perkalian.
Asyik, kan???
Dan yang paling
asyik, Bu Ida betul-betul mengajak dan mengenalkan permainan pada kami. Ada
permainan bebentengan, jam dingdong, bahkan egrang dan layangan. Dari
permainan-permainan tersebut, kami jadi lebih tahu tentang aturan. Aturan di
rumah, di sekolah, di tempat bermain, dan di perjalanan.
Satu lagi, kami
pernah membuat jus, lho! Ada jus buah naga, mangga, jambu biji, dan strawberi.
Tiap kelompok berbeda buahnya. Waah, rariweuh. Ada banyak hal yang baru
aku ketahui. Strawberi harus dicabut dulu daunnya sebelum masuk blender.
Mengupas mangga jangan terlalu tebal. Jambu biji masukkan saja dengan bijinya,
nanti tinggal disaring. Dan buah naga setelah dipotong, bisa disendok untuk
memasukkan ke blender. Dan tenyata, mencuci buah itu dilakukan sebelum
motong-motongnya. Alhamdulillah, aku jadi tahu banyak.
Nah, percaya, kan
sekarang, kalau di sekolah aku bermain itu belajar???!
0 komentar: