Rabu, 26 Oktober 2022

Bermain itu Belajar

Ya, bagi kami anak kelas 2B, bermain itu belajar. Semua pembelajaran dilakukan lewat bermain. Tidak percaya?

Kami pernah melipat kertas menjadi perahu kemudian kami lombakan di kolam. Asyik, lho! Karena tidak berarus, kami ciptakan arus air dengan menggunakan tangan agar perahu bisa jalan. Eh, perahunya banyak yang tenggelam. Tapi kolam kami bersihkan kembali, kok. Temanku Ikram yang Bu Ida ijinkan masuk ke kolam untuk mengambil bangkai-bangkai perahu kami.

Kami pernah juga bermain dengan tongkat panjang dan batu di kolam. Tentu saja diakhiri dengan masuk kolam, meski hanya sebagian anak saja yang diijinkan Bu Ida. Anak laki-laki saja, anak perempuan tidak!

Kami juga bermain dengan minyak goreng, sirup, dan air kran. Minyak goreng itu licin, ya, ke tangan.

Kami pernah main juga dengan balon dan plastik kresek. Eh, ternyata meniup balon itu tidak semudah yang aku duga. Aku berusaha keras untuk bisa meniupnya. Sampai pipiku sakit. Alhamdulillah, akhirnya bisa. Begitu juga dengan plastik kresek. Aku malah bingung bagaimana cara meniupnya. Lubangnya kan, besar. Tapi kemudian Bu Ida memberikan trik untuk bisa meniup plastik kresek. Aku pun jadi bisa. Teman-teman juga. Wah, kami semua senang sekali.

Nah, ternyata permainan-permainan tersebut membuat kami tahu, bentuk, wujud, sifat dan kegunaan benda-benda yang ada di sekitar kita, meski benda itu tak terlihat seperti udara.

Maha besar Allah yang sudah menyediakan segala yang ada di dunia ini untuk kita, manusia.

Di kali lain, Bu Ida mengajak kami memunguti daun-daun kering. Tentu saja di lapangan. Teman aku yang bernama Dzaki, sampai telentang di lapangan ketika memunguti daun. Memang bisa, ya???

Aku dan teman sekelompokku malah masuk parit sebelah utara lapangan untruk mengambil daun-daun kering. Biar cepat, kami gunakan pengki dan sapu. Hehe...

Daun-daun itu kemudian kami gunakan untuk belajar perkalian. Setelahnya, kami buat kolase daun. Mmm... Seru!

Kali lainnya, Bu Ida ajak kami menggunakan batu untuk belajar perkalian. Kalau di kelas, kami menggunakan kancing Sahabat Juara untuk belajar. Aku yang asalnya tidak mengerti, sekarang jadi mengerti tentang perkalian. 

Asyik, kan???

Dan yang paling asyik, Bu Ida betul-betul mengajak dan mengenalkan permainan pada kami. Ada permainan bebentengan, jam dingdong, bahkan egrang dan layangan. Dari permainan-permainan tersebut, kami jadi lebih tahu tentang aturan. Aturan di rumah, di sekolah, di tempat bermain, dan di perjalanan.

Satu lagi, kami pernah membuat jus, lho! Ada jus buah naga, mangga, jambu biji, dan strawberi. Tiap kelompok berbeda buahnya. Waah, rariweuh. Ada banyak hal yang baru aku ketahui. Strawberi harus dicabut dulu daunnya sebelum masuk blender. Mengupas mangga jangan terlalu tebal. Jambu biji masukkan saja dengan bijinya, nanti tinggal disaring. Dan buah naga setelah dipotong, bisa disendok untuk memasukkan ke blender. Dan tenyata, mencuci buah itu dilakukan sebelum motong-motongnya. Alhamdulillah, aku jadi tahu banyak.

Nah, percaya, kan sekarang, kalau di sekolah aku bermain itu belajar???!
















 




SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: