Kamis, 27 Oktober 2022

Warung Kersen 2B

Yeeeey... Jajan! Semua anak pasti bersorak jika disuruh jajan. Ya, aku juga dong! Meski aku bukan tipe anak yang suka jajan. Teman-teman, tahu tidak? Ini bukan jajan sembarang jajan. Tapi kita mau buka warung. Ya, Bu Ida bilang kami mau buka warung. Anak-anak akan belajar transaksi, begitu kata Bu Ida. Meski aku belum tau apa artinya transaksi.

Ya, ini adalah pembelajaran tentang nilai pecahan mata uang di Tema 3 kelas 2. Mengenal nilai dan kesetaraan pecahan mata uang, menjadi kompetensi dasar yang harus kami capai. Itu kata Bu Ida, lho...

Dan hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Ya, hari Rabu. Wah, pasti asyik, nih! Ada PJOK, jajan, dan ekskul.

Awalnya warung kelas ini mau dilakukan di hari Selasa. Tapi ada beberapa teman yang belum membawa uang. Jadi Bu Ida mengundurkan waktu untuk membuka warungnya. Eh, malah pas. Kan jadi hari Rabu. Hari Rabu kami ada PJOK. Salah satu teman mengusulkan agar warungnya di bawah saja, biar langsung setelah olahraga. Biar sejuk, kalau kata Kanaya mah.  Dan Bu Ida setuju. Yes!

Dari awal pagi, aku sudah semangat. Sangat bersemangat. Apalagi setelah TiTiQ. Masuk pelajaran PJOK, ada permainan berkelompok, kelenturan yang Bu Hannah latihkan. Setelahnya langsung cari Bu Ida dong...

Waah, Bu Ida ternyata sudah menunggu kami.

“Bu Ida...!” Panggil aku dan teman-teman.

“Sini, Teh!” Kami semua mendekat.

“A... Siapkan kursi dan mejanya, ya...!”

Aku dan teman-teman kemudian mewarnai huruf-huruf yang sudah disiapkan. Sementara anak laki-laki menyiapkan meja, kursi dan mengambil kotak besar berisi jajanan kami nanti. Bu Ida memotong kardus besar. Huruf-huruf yang sudah kami warnai kemudian ditempel ke kardus besar yang sudah dipotong. Dan... nama warung pun selesai! Segera Bu Ida mendekat ke anak-anak putra. “A, tolong pasang!” Secepat kilat, Arjuna naik ke pohon dan mengikat tali rapia ke batangnya. Dua ikatan di dua batang berbeda. Dan nama warung pun gagah terpasang.

Jajanan dibereskan di meja. Selesai!

Kami berdiri mengelilingi meja, Bu Ida memberikan arahannya. Kami sudah dibagi menjadi 7  kelompok. Masing-masing 3 orang. Aku sekelompok dengan Akifa dan Sakha.

Dan jajan pun dimulai. Uuuh, sudah tidak sabar. Sampai tiba giliran kelompok aku. Raihan, Daffa, dan Aya yang menjadi pembeli. Waah, pusing! Aku harus menghitung berapa jumlah seluruh jajanan, kemudian memberikan uang kembaliannya. Aku memang tidak pernah jajan sendiri, jadi... Tapi, kan ini belajar. Kata Bu Ida, karena kita tidak bisa, harus mau belajar. Dan aku selalu bersemangat untuk belajar.

Jadi penjual selesai! Sekarang, giliran jadi pembeli. Jajaaaaan! Eh, ada Pak Tito. Beliau berdiri di belakang aku. Senyum-senyum melihat kami semua. Kemudian berlalu.

Bergiliran tiap kelompok. Eh, datang juga Bu Nining dan Bu Liya ikut jajan. Kami senang. Malah kakak-kakak kelas 6 juga ikut jajan. Waah, jualan kami laku. Kami semua senang. Aku apalagi.

Aku senang belajar di SD Juara. Aku selalu bersemangat datang ke sekolah. Dan seperti panggilan Bu Ida untukku, Si Penular Semangat, itulah aku.






















SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: