Kegiatan Mabit bagi peserta didik kelas 6 SD Juara Bandung memang sudah rutin dilaksanakan di setiap bulannya pada semester 2 ini. Mabit pertama di laksanakan awal bulan Januari. Peserta didik kelas 6 mengikuti Mabit dengan bimbingan guru-guru. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari 1 malam di setiap awal bulan, sebagai salah satu program untuk mempersiapkan diri menghadapi USBN. Jadi, peserta didik bukan hanya dipersiapkan secara akademik saja, tetapi ruhiyahnya pun dipersiapkan.
Ada yang berbeda di kegiatan Mabit bulan April ini yang dilaksanakan hari Selasa dan Rabu tanggal 2-3 April 2019. Mabit di bulan ini merupakan Mabit terakhir sebelum pelaksanaan USBN. Ada beberapa acara yang diikuti peserta didik yang tujuannya adalah meningkatkan motivasi mereka untuk mau terus berusaha. Kegiatan Mabit di awali dengan acara Quiz Rangking 1. Di pandu oleh Bapak Achmad Ghazali, acara yang dilaksanakan setelah shalat ashar ini berlangsung seru. Muhammad ‘Azmi berhasil menjadi juaranya. Setelah kegiatan ini selesai, peserta didik dipersilahkan untuk bersih diri, istirahat dan bersiap shalat magrib. Sambil menunggu waktu magrib, mereka melaksanakan tilawah Al-Qur’an masing-masing. Selesai shalat magrib dan dzikir petang, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama dan mengobrol santai sambil menunggu waktu isya.
Kegiatan kemudian berlanjut setelah shalat isya. Pada mabit kali ini, ada sesi berbagi cerita/pengalaman. Pada kesempatan ini, sekolah mengundang 2 orang alumni SD Juara Bandung angkatan ke-9, Zaidan Fadhlil Husein (Zaidan) dan Muhammad Adz-Dzikri Abdur Rauf (Dzikro). Mereka adalah 2 alumni dengan nilai USBN terbaik di angkatannya. Saat ini keduanya melanjutkan pendidikan di Edu Global School. Keduanya berbagi cerita dengan adik-adiknya tentang bagaimana persiapan mereka saat mau menghadapi Ujian. Mereka menyampaikan perasaannya, tips untuk belajar, sampai dengan memberikan masukan kepada adik-adiknya agar siap menghadapi USBN. Selain itu, mereka juga bercerita tentang bagaimana lingkungan sekolah mereka sekarang. Mulai dari pelajarannya, teman-temannya, kebiasaan di sana yang merupakan hal baru untuk mereka. Hal menarik lain yang di sampaikan adalah bagaimana mereka berusaha untuk menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Sesi ini berlangsung santai namun seru. Alhamdulillah, peserta didik kelas 6 tampak antusias mengikuti sesi ini.
Setelah sesi berbagi cerita selesai, acara dilanjutkan dengan acara materi pemberian motivasi. Kali ini yang menyampaikan adalah Bapak Tito Suhendar, M.Pd selaku kepala sekolah. Materi dimulai dengan penayangan cuplikan film Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel, kemudian dilanjutkan dengan tayangan tokoh-tokoh dunia yang bisa menjadi inspirasi buat anak-anak.
Setelah materi motivasi, peserta didik dipersilahkan istirahat tidur. Pukul 03.00 WIB mereka dibangunkan untuk melaksanakan Qiyamul Lail. Qiyamul Lail dipimpin oleh Bapak Sarip Hidayat, dilanjutkan dengan do’a bersama.
Selesai shalat subuh dan dzikir pagi, rangkaian kegiatan mabit masih dilanjutkan dengan olahraga dan permainan. Anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, A, B, dan C. Setiap kelompok harus mendatangi 3 pos yang dijaga oleh guru untuk melakukan tantangan dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Setiap pos mempunyai tantangan sendiri. Pos 1 anak-anak diberi tantangan untuk meniup balon sampai pecah. Di sini mereka diuji keberanian, usaha, dan juga kekompakan sesama anggota kelompok untuk memberi dukungan satu sama lain agar mencapai target yang di harapkan. Setelah semua anggota kelompok berhasil memecahkan balon, mereka diberi soal pelajaran IPA yang harus di selesaikan sebelum bisa melanjutkan perjalanan ke Pos selanjutnya. Setelah memberikan jawaban yang benar, guru memberikan kertas berisi clue tersembunyi yang baru bisa dipecahkan di akhir permainan. Di Pos ke-2 tantangan yang diberikan adalah memasukkan benang ke dalam jarum. Setelah semua anggota berhasil, mereka diberi pertanyaan pelajaran Bahasa Indonesia yang harus di jawab benar untuk kemudian mendapatkan clue berikutnya. Selanjutnya mereka menuju pos 3. Di sini mereka mendapat tantangan untuk melepaskan rice crispy yang menempel di wajah masing-masing tanpa menggunakan tangan. Setelah selesai, mereka kembali diberi pertanyaan yang harus di selesaikan. Kali ini pertanyaan tentang pelajaran matematika. Kelompok yang berhasil kemudian diberi kertas berisi clue terakhir untuk memecahkan misteri yang tersembunyi. Akhirnya permainan di menangkan oleh kelompok Fariqa Muthi’ah.
Setelah kegiatan permainan selesai, acara dilanjutkan dengan sarapan dan bersih-bersih. Kemudian semua peserta mabit dikumpulkan untuk evaluasi, dan penutupan mabit. Alhamdulillah, akhirnya rangkaian kegiatan mabit untuk kelas 6 angkatan ke-10 telah selesai. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat untuk peserta didik, membangun kedekatan mereka kepada Allah, SWT. Semoga pembiasaan yang diajarkan, bisa menjadi bekal untuk kehidupan mereka. Dan semoga hasil ujian nanti bisa memuaskan sesuai dengan harapan mereka. Aamiin.
0 komentar: