Mojang Jajaka kelas 5

Kabaya Sunda tahun ini, kelas 5 mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kakawihan Peuyeum Bandung, kaulinan lalayangan dan juga membuat literasi nya.

Anak-anak antusias berlatih lagu Peuyeum Bandung, menari untuk putri sebagai pengiring kawih dan juga musik tradisional kendang dan kerincing sebagai instrumen pengiring lagu. Wali kelas 5 merasa bila memakai instrumen pengiring lagu yang dalam bentuk jadi sudah biasa digunakan saat panggung kabisa, sehingga dipakailah gitar, kendang dan kerincing sebagai instrumen pengiring kakawihan nya.

Anak-anak walaupun latihan intensif nya dilakukan 2 pekan sebelum acara, mereka antusias dan bisa ditampilkan dengan baik, walaupun pada hari H kurang jelas terdengar instrumen nya karena ternyata tempat di luar gedung sangat berpengaruh.

Untuk kaulinan layangan, anak-anak putra antusias membuat ukuran kecil dan besar dalam 2 hari. Dan dibantu menghias dengan cat air oleh anak putri sehari menjelang acara.

Literasi yang diambil oleh kelas 5 yaitu babagean awak, terutama tentang pernafasan karena sudah diajarkan di kelas saat pelajaran IPA. Anak-anak membuat model cara bernafas dada dan perut menggunakan botol bekas, sedotan dan balon yang di rekat play doh. Dan mereka pun membuat gambar diberi penjelasan dalam karton untuk menampilkan penjelasan modelnya.

Tim literasi pun bersiap untuk menampilkan materi pernafasan dada dan perut menggunakan bahasa Sunda, juga literasi asal usul peuyeum bandung dan lalayangan.

Saat Kabaya Sunda digelar anak-anak bersemangat tidak gugup saat tampil walaupun sound tidak begitu mendukung, dan tim literasi senantiasa bersiap di tempat pameran menunggu pengunjung, saat ada yang ingin makan atau minum teman nya bergantian saling menjaga stand. Alhamdulillah semua siap dan mudah-mudahan kedepan acara Kabaya Sunda lebih memberikan lagi kesempatan siswa untuk menampilkan literasi di depan semua pengunjung dalam stage utama sehingga bisa terlatih dalam menggunakan bahasa Sunda di depan umum

SHARE THIS